Halaman

Tujuh Bait Cinta Nazam Alfiyah, Kalau Bisa Nyaman dengan yang Dekat, Mengapa Harus Cari yang Jauh?



Tujuh Bait Cinta Nazam Alfiyah

Berikut ini adalah beberapa bait di nazam Alfiyah ibnu Malik yang secara tidak langsung memberi pencerahan tentang cinta

1. Kalau Bisa Nyaman dengan yang Dekat, Mengapa Harus Cari yang Jauh?

وفى اختيار لا يجيئ المنفصل # إذا تأتى أن يجيئ المتصل

# Dalam kondisi tidak terpaksa, tidak perlu mendatangkan dhamir munfasil
# Selama masih bisa memakai dhamir muttasil (bait ke- 63).

Pengaplikasian bait ini semisal pada contoh ketika membuat maf’ul bih dari dhomir, maka pergunakanlah dhamir muttasil (tersambung dengan fi’il)
Contoh: ضربتُك, bukan ضربت إيك

"Dalam konteks cinta dan mencari pasangan, banyak yang menyarankan bahwa harus mencari dari kalangan yang masih dalam satu lingkungan, semisal satu desa, satu kampus/pondok pesantren, atau bahkan satu kelas.
Alasannya sederhana, karena pasangan yang masih dalam satu lingkungan/almamater, pemikiran dan ideologinya mungkin selaras. Hal itu, sedikitnya akan berpengaruh pada kelanggengan hubungan tersebut.

Namun, hal itu hanyalah sebagai saran, pada akhirnya mencari pasangan dari lingkungan yang jauh berbeda pun bukanlah sebagai larangan.
Biarkanlah sang waktu sendiri yang menjawab perihal sang jodoh.

2. Adakalanya Pasangan yang Cocok itu Berawal dari Orang yg Tidak Pernah Kenal Sama Sekali

قد يكونان منكرين # كما يكونان معرفين

# Athaf bayan juga bisa terbentuk dari dua isim yang sama-sama nakiroh (umum/belum diketahui).
# Sebagaimana biasa athaf bayan terbentuk dari dua buah isim yang sama-sama makrifat (khusus/diketahui). Bait ke- 537.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang.
Lazimnya memang seperti itu, karena benih-benih cinta sendiri akan timbul karena berbagai faktor, salah satunya dengan saling mengenal ataupun sering bertemu.
Namun inilah salah satu keajaiban cinta. Pada kenyataannya, banyak sekali cinta, bahkan jodoh yang bersatu dengan berbagai hal sederhana atau bahkan hal-hal instan.
Adakalanya saling jatuh cinta pada pandangan pertama, dan langsung tembus pada garis finish yang disebut pernikahan.

3. Tentukan Pilihan Cinta yang Terbaik Untukmu

إن عاملان اقتضيا فى اسم عمل # قبل فللواحد منهما العمل
والثان أولى عند أهل البصرة # واختار عكس غيرهم ذا أسرة

# Tatkala dua amil menuntut amal pada satu ma’mul yang sama,
# Maka berikanlah amal tersebut pada salah satu dari keduanya.
# Ulama Bashrah memilih untuk memberikan amal pada aamil yang kedua.
# Sedangkan selain Ulama Bashrah memilih amil yang pertama.

Menentukan pilihan hidup bukanlah hal yang main-main, semuanya harus melalui pemikiran juga pertimbangan yang matang.
Semisal di kalangan wanita, jika ada dua orang yang menyatakan cinta padanya, maka dia harus memilih salah satunya. Tentunya dengan pertimbangan yang logis dan sesuai dengan keinginan hati.

Sama seperti perdebatan ulama nahwu di atas, maka bisa saja sang wanita itu memilih orang yang pertama, karena memang paling awal menyatakan cinta, atau mungkin juga memilih orang yang kedua dengan alasan karena yang paling baru. Namun kedua alasan itu harus sesuai dengan pertimbangan yang disebutkan sebelumnya, karena keelokan paras saja tidak cukup, harus ada unsur cerdas, juga dewasa dalam diri setiap orang yang ingin melanjutkan ke jenjang yang selanjutnya. 

4. Lenyapkanlah Budaya Tikung-Menikung

و هل فتى فيكم، فما خل لنا #........................

# Apakah sudah ada seorang laki-laki di sampingmu?
# Karena saya belum memiliki kekasih.

Bait berikut merupakan contoh dari bentuk mubtada yang terbentuk dari isim nakirah.

Etika dalam menyatakan cinta adalah mengobservasi dahulu calon pasangan kita, apakah dia sudah ada yang melamar atau belum, apakah dia sudah punya kekasih atau belum. Karena dalam Islam sendiri, melamar lamarannya orang sangatlah dilarang.

Walaupun mungkin cinta tak bisa disalahkan, atau mungkin janur kuning belum melengkung, tapi cinta kita itu juga harus dilandasi dengan adab dan tata krama.
Karena tikung menikung, bukanlah suatu tata krama.

5. Jarak Jauh Sekalipun Tak Mampu Memadamkan Api Cinta

وعلقة حاصلة بتابع # كعلقة بنفس الاسم الواقع
# Hubungan dhamir yang timbul dari isim taabi’ (mengikuti isim yang asal)

# Hakikatnya sama saja dengan hubungan dhamir yang timbul dari isim asal tersebut.

Bait ini menjelaskan tentang syaaghil dalam istighal, untuk dijelaskan lebih detail mungkin akan sangat panjang, namun saya akan coba untuk menjelaskan lewat contoh saja.
Contoh awal dari istighal زيدا ضربته
Contoh istighal dengan taabi’ زيدا ضربت رجلا يحبه
Pada pengamalan istighal, kedua contoh ini sama saja.

Dalam masalah cinta jarak jauh, pertemuan adalah sesuatu yang sangat sulit, namun juga sangat diharapkan. Namun terkadang bagi mereka yang LDR, menelepon atau bahkan melihat foto kekasihnya saja, mampu mengobati rindu yang datang, layaknya bertemu langsung empat mata. 
Karena cinta yang haqiqi tidak akan luntur hanya dengan jarak.

6. Move On Dong!!.

ينوب مفعول به عن فاعل # فيما له كنيل خير نائل
# (dalam mabni majhul) maf’ul bih akan menggantikan posisi dari fail.
# Dari segi hukum dan amalnya akan sama persis dengan fa’il.

Ada segelintir orang yang mungkin tak mampu untuk menemukan sebuah pencerahan tatkala merasakan pahitnya cinta, bahkan mungkin dia bertekad dalam hatinya untuk tidak lagi merasakan cinta.
Itu adalah hal yang sangat salah, karena pada dasarnya, semua orang mempunyai jodoh masing-masing dan akan dipertemukan dengan jodohnya kelak. Bisa saja, perpisahan yang terjadi, menunjukkan bahwa dia adalah jodoh yang salah, dan yang harus kita lakukan adalah melakukan persiapan agar kita cukup pantas, ketika kelak dipertemukan dengan jodoh kita.
So, jangan berkecil hati, karena semua akan indah pada waktunya.

7. Jatuh Cinta dalam Diam

ويرفع الفاعل فعل أضمرا # كمثل زيد فى جواب من قرأ

# terkadang fa’il dapat marfu’ oleh fi’il yang disimpan.
# seperti pengucapan “zaid”, ketika menjawab pertanyaan “siapa yang membaca”?

Adakalanya orang jatuh cinta namun memilih untuk menyimpan sejenak perasaan itu, bukan tanpa alasan, namun lebih karena dia menganggap bahwa cinta untuk saat ini hanyalah sebuah keinginan yang belum mencapai tingkat kebutuhan.
Namun bukan berarti dia melupakan cinta tersebut, dia tetap mencinta namun dengan cara yang samar. Karena mungkin dia berfikir jauh ke depan, mempersiapkan diri sebaik mungkin agar dia menjadi sosok yang pantas.

Lebih tepatnya dia mencinta dengan cara yang berbeda, namun indah.
Karena cinta bukan hanya sekedar tentang merasa nyaman, namun lebih kepada memberi rasa nyaman.

Karena cinta itu bukan hanya menerima, tapi memberi dan menerima.
Wallahu A'lam.
Bintu Fulan

(Status FB Gus MMas Amin

BIODATA RASULULLAH S.A.W


happy Milad Yaa Rasululloh.....
MONGGO DIKENALKAN KEPADA ANAK CUCU KITE...

*BIODATA RASULULLAH S.A.W*

🖌 *Nama* : _Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalibs bin Hashim_.

🖌 *Tarikh lahir :* _Subuh hari Isnin, 12 Rabiulawal_ bersamaan 20 April 571
Masehi (dikenali sebagai Tahun Gajah; karena peristiwa tentara bergajah
Abrahah yang menyerang kota Ka'bah)

🖌 *Tempat lahir* : Di rumah Abu Thalib, Makkah Al-Mukarramah.
🖌 *Nama bapak* : Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hashim.
🖌 *Nama ibu* : Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf.
🖌 *Pengasuh pertama* : Barakah Al-Habsyiyyah (digelar Ummu Aiman. Hamba perempuan bapak Rasulullah SAW).
🖌 *Ibu susu pertama* : Thuwaibah (hamba perempuan Abu Lahab).
🖌 *Ibu susu kedua* : Halimah binti Abu Zuaib As-Sa'diah (lebih dikenali Halimah As-Sa'diah, suaminya bernama Abu Kabsyah).

 *USIA 5 TAHUN*

💓 _Peristiwa pembelahan dada Rasulullah SAW yang dilakukan oleh dua malaikat_ untuk mengeluarkan bahagian syaitan yang wujud di dalam hatinya.

 *USIA 6 TAHUN*

💓 _Ibunya Aminah binti Wahab ditimpa sakit dan meninggal dunia_ di Al-Abwa '
(sebuah kampung yang terletak di antara Makkah dan Madinah, baginda dipelihara oleh Ummu Aiman (hamba perempuan bapak Rasulullah SAW)
dan dibiayai oleh datuknya Abdul Muththalib.

 *USIA 8 TAHUN*

💓 _Datuknya, Abdul Muththalib pula meninggal dunia_.
Baginda dipelihara pula oleh bapak saudaranya, Abu Thalib.

 *USIA 9 TAHUN* (Setengah riwayat mengatakan pada usia 12 tahun).

💓Bersama bapak saudaranya, Abu Thalib bermusafir ke Syam atas urusan
perniagaan.

💓Di kota Busra, negeri Syam, seorang pendeta Nasrani bernama Bahira
(Buhaira) telah bertemu ketua-ketua rombongan untuk menceritakan tentang
pengutusan seorang nabi di kalangan bangsa Arab yang akan lahir pada masa
itu.

 *USIA 20 TAHUN*

💓Terlibat dalam peperangan Fijar. Ibnu Hisyam di dalam kitab 'Sirah', jilid1, halaman 184-187 menyatakan pada ketika itu usia Muhammad SAW ialah
14 atau 15 tahun. Baginda menyertai peperangan itu beberapa hari dan
berperanan mengumpulkan anak-anak panah sahaja.

💓Menyaksikan ' perjanjian Al-Fudhul ' ; perjanjian damai untuk memberi
pertolongan kepada orang yang didzalimi di Makkah.

*USIA 25 TAHUN*

💓Bermusafir kali kedua ke Syam atas urusan perniagaan barangan Khadijah
binti Khuwailid Al-Asadiyah.

💓Perjalanan ke Syam ditemani oleh Maisarah; lelaki suruhan Khadijah.

💓Baginda SAW bersama-sama Abu Thalib dan beberapa orang bapak saudaranya yang lain pergi berjumpa Amru bin Asad (bapak saudara Khadijah) untuk meminang Khadijah yang berusia 40 tahun ketika itu.

💓Mas kawin baginda kepada Khadijah adalah sebanyak 500 dirham.

 *USIA 35 TAHUN*

💓Banjir besar melanda Makkah dan meruntuhkan dinding Ka'bah.

💓Pembinaan semula Ka'bah dilakukan oleh pembesar-pembesar dan penduduk
Makkah.

💓Rasulullah SAW diberi kemuliaan untuk meletakkan 'Hajarul-Aswad' ke
tempat asal dan sekaligus meredakan pertelingkahan berhubung perletakan
batu tersebut.

 *USIA 40 TAHUN*

💓Menerima wahyu di gua Hira' sebagai pelantikan menjadi Nabi dan Rasul akhir zaman.

*USIA 53 TAHUN*

💓Berhijrah ke Madinah Al-Munawwarah dengan ditemani oleh Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq.

💓Sampai ke Madinah pada tanggal 12 Rabiulawal / 24 September 622M.

*USIA 63 TAHUN*

💓Kewafatan Rasulullah SAW di Madinah Al-Munawwarah pada hari Isnin, 12 Rabiulawal tahun 11Hijrah / 8 Juni 632 Masehi.

*ISTERI-ISTERI RASULULLAH SAW*

💚 Khadijah Binti Khuwailid.
💚 Saudah Binti Zam'ah.
💚 Aisyah Binti Abu Bakar (anak Sayyidina Abu Bakar).
💚 Hafsah binti 'Umar (anak Sayyidina 'Umar bin Al-Khattab).
💚 Ummi Habibah Binti Abu Sufyan.
💚 Hindun Binti Umaiyah (digelar Ummi Salamah).
💚 Zainab Binti Jahsy.
💚 Maimunah Binti Harith.
💚 Safiyah Binti Huyai bin Akhtab.
💚 Zainab Binti Khuzaimah (digelar 'Ummu Al-Masakin', Ibu Orang Miskin).

*ANAK-ANAK RASULULLAH SAW*

1.💜 Qasim
2.💜 Abdullah
3.💜 Ibrahim
4.💜 Zainab
5.💜 Ruqaiyah
6.💜 Ummi Kalthum
7.💜 Fatimah Al-Zahra'

*ANAK TIRI RASULULLAH SAW*

💙 Halah bin Hind bin Habbasy bin Zurarah at-Tamimi (anak kepada Sayyidatina Khadijah bersama Hind bin Habbasy. Ketika berkahwin dengan Rasulullah, Khadijah adalah seorang janda).

*SAUDARA SESUSU RASULULLAH SAW*

*_IBU SUSUAN/SAUDARA SUSUAN_*
1. Thuwaibah → Hamzah
2. Abu Salamah → Abdullah bin Abdul Asad

*_SAUDARA SUSUAN_*
1. Halimah Al-Saidiyyah → Abu Sufyan bin Harith bin Abdul Muthallib
2. Abdullah bin Harith bin Abdul ' Uzza
3. Syaima ' binti Harith bin Abdul ' Uzza
4. 'Aisyah binti Harith bin abdul ' Uzza

*BAPAK DAN IBU SAUDARA RASULULLAH SAW*
( _ANAK-ANAK KEPADA ABDUL MUTHTHALIB_)

1. Al-Harith
2. Muqawwam
3. Zubair
4. Hamzah ***
5. Al-Abbas ***
6. Abu Talib
7. Abu Lahab (nama asalnya Abdul Uzza)
8. Abdul Ka'bah
9. Hijl
10. Dhirar
11. Umaimah
12. Al-Bidha (Ummu Hakim)
13. Atiqah ##
14. Arwa ##
15. Umaimah
16. Barrah
17. Safiyah (ibu kepada Zubair Al-Awwam) ***

*** masuk Islam.
## Ulama berselisih pendapat tentang Islamnya.

*Sabda Rasulullah SAW:*
_"Sesiapa yang menghidupkan sunnahku, maka sesungguhnya dia telah mencintai aku_
_Dan sesiapa yang mencintai aku niscaya dia bersama-samaku di dalam syurga"_
(Riwayat Al-Sajary daripada Anas )

اللهم صلى وسلم على سيدنا محمد وعلى آله واصحابه وسلم

Nabi Muhammad SAW - Manusia agung

 *KENALI NABI MUHAMMAD S.A.W. SECARA LAHIRIAH*

💓Begitu indahnya sifat fizikal
Baginda, sehinggakan seorang ulama Yahudi yang pada pertama kalinya bertemu muka dengan Baginda lantas melafazkan keislaman dan mengaku akan kebenaran apa yang disampaikan oleh Baginda.

_Di antara kata-kata apresiasi para sahabat ialah:_

💞 Aku belum pernah melihat lelaki yang segagah Rasulullah saw..

💞 Aku melihat cahaya dari lidahnya.

💞 Seandainya kamu melihat Baginda, seolah-olah kamu melihat matahari
terbit.

💞 Rasulullah jauh lebih cantik dari sinaran bulan.

💞 Rasulullah umpama matahari yang bersinar.

💞 Aku belum pernah melihat lelaki setampan Rasulullah.

💞 Apabila Rasulullah berasa gembira, wajahnya bercahaya spt bulan purnama.

💞 Kali pertama memandangnya sudah pasti akan terpesona.

💞 Wajahnya tidak bulat tetapi lebih cenderung kepada bulat.

💞 Wajahnya seperti bulan purnama.

💞 Dahi baginda luas, raut kening tebal, terpisah di tengahnya.

💞 Urat darah kelihatan di antara dua kening dan nampak semakin jelas semasa marah.

💞 Mata baginda hitam dengan bulu mata yang panjang.

💞 Garis-garis merah di bahagian putih mata, luas kelopaknya, kebiruan asli di bahagian sudut.

💞 Hidungnya agak mancung, bercahaya penuh misteri, kelihatan luas sekali pertama kali melihatnya.

💞 Mulut baginda sederhana luas dan cantik.

💞 Giginya kecil dan bercahaya, indah tersusun, renggang di bahagian depan.

💞 Apabila berkata-kata, cahaya kelihatan memancar dari giginya.

💞Janggutnya penuh dan tebal menawan.

💞 Lehernya kecil dan panjang, terbentuk dengan cantik seperti arca.

💞 Warna lehernya putih seperti perak, sangat indah.

💞 Kepalanya besar tapi terlalu elok bentuknya.

💞 Rambutnya sedikit ikal.

💞 Rambutnya tebal kdg-kdg menyentuh pangkal telinga dan kdg-kdg mencecah
bahu tapi disisir rapi.

💞 Rambutnya terbelah di tengah.

💞 Di tubuhnya tidak banyak rambut kecuali satu garisan rambut menganjur
dari dada ke pusat.

💞 Dadanya bidang dan selaras dgn perut. Luas bidang antara kedua bahunya lebih drpd biasa.

💞 Seimbang antara kedua bahunya.

💞 Pergelangan tangannya lebar, lebar tapak tangannya, jarinya juga besar
dan tersusun dgn cantik.

💞 Tapak tangannya bagaikan sutera yang lembut.

💞 Perut betisnya tidak lembut tetapi cantik.

💞 Kakinya berisi, tapak kakinya terlalu licin sehingga tidak melekat air.

💞 Terlalu sedikit daging di bahagian tumit kakinya.

💞 Warna kulitnya tidak putih spt kapur atau coklat tapi campuran coklat dan
putih.

💞 Warna putihnya lebih banyak.

💞 Warna kulit baginda putih kemerah-merahan.

💞 Warna kulitnya putih tapi sehat.

💞 Kulitnya putih lagi bercahaya.

💞 Binaan badannya sempurna, tulang-temulangnya besar dan kokoh.

💞 Badannya tidak gemuk.

💞 Badannya tidak tinggi dan tidak pula rendah, kecil tapi berukuran sederhana lagi gagah.

💞 Perutnya tidak buncit.

💞 Badannya cenderung kepada tinggi, semasa berada di kalangan org ramai
baginda kelihatan lebih tinggi drpd mereka.

 *KESIMPULANNYA* :
Nabi Muhammad sa.w adalah manusia agung yang ideal dan sebaik-baik contoh
sepanjang zaman.

Baginda adalah semulia-mulia insan di dunia.

_Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan RasulNya mencintai_

*wallahu'alam*
Semoga bermanfaat

Daftar Nama dan Alamat Ziarah Wali Di Seluruh Indonesia


Daftar nama dan alamat ziarah wali di seluruh indonesia


Berikut Daftar Nama dan Alamat Ziarah Wali, lokasi diurutkan berdasarkan abjad versi mistikus sufi dan tambahan dari Admin Cerita Para Wali

Aceh
Syaikh Abdul Rouf Lekal – Samudra Pasai, Pasai, Aceh
Malikul Dhohir – Perlak Aceh
Al Malikul Saleh – Samudra Pasai, Aceh Pasai
Teuku Umar – Meulaboh Aceh Besar
Habib Abu Bakar bin Husein Balfaqih (Tgk Dianjong)
Teuku Cik Di Tiro – Takengon Aceh Besar
Sultan Alaiddin Syah Perlak
Tengku Chik Tanoh Abe Al Baghdadi di Aceh Besar
Syaikh Muda Waly Al Khalidy di Labuhan Haji Aceh Selatan
Tuanku Peulumat Masyhur Keramat di daerah Labuhan Haji Aceh Selatan
Abu Ibrahim Wayla Waliyullah Keramat di Woyla Melaboh
Ratu Nahrisyah di Samudera Pasai
Tengku Sa’di Guru Sunan Gunung Jati di Samudera Pasai

Bali
Mbah Singaraja – Singaraja
Pangeran Mas Sepuh (Raden Amangkuningrat) – Keramat Pantai Seseh
Dewi Khodijah (Ratu Ayu Anak Agung Rai) – Keramat Pamecutan Jalan Batu Karu Pamecutan
Pangeran Sosrodiningrat Senopati – Ubung Dekat terminal bus Denpasar
Habib Umar bin Yusuf Al Maghribi – Tabanan Keramat di Bukit Bedugul
Habib Ali bin Abu Bakar Al Hamid – Kelungkung Dawah, Kusamba
Maulana Yusuf Al Baghdi Al Maghribi – Karangasem Bebandem, Bungaya
Ali bin Zaenal Abidin Al Idrus – Karangasem Bebandem, Bungaya
Balikpapan
Mbah Syarifah Alias Mbah Pulau Tukung – Depan Pelabuhan Semayang

Bandung
Sumur Bandung – Kota Cikapungdung
Gunung Cibuni – Cibuni Bandung

Banjarmasin
Sayid Ali Al-Haddad

Banten
Syaikh Maulana Manshuruddin – Cikaduen Pandeglang
Syaikh Asnawi – Labuan Ciwaringin Pandeglang
Mbah Dimyati – Pandeglang
Sultan Hasanuddin – Kasemen Serang
Syaikh Yusuh bin Hasanuddin – Kasemen Serang
Syaikh Muhyi – Panjalu

Banyumas
Syaikh Maulana Rumaini Mbah Kalibening – Dawuhan
Mbah Gala Gamba – Dawuhan
Mbah ‘Ali besari – Dawuhan
Mbah Lambak- Dawuhan
Mbah Joko Kaiman Adipati Mrapat – Dawuhan
Mbah Nur Sulaiman – Dawuhan

Banyuwangi
Datuk Ibrahim – Lateng Alas Purwo Muncar
Datuk Abdurrohim – Banyuwangi
Sayid Ahmad – Lateng
Mbah Abdurrohman – Lateng
Habib Hadi Al-Hadad – Ketapang
Syaikh Dahlan – Kesilir
Syaikh Muhyiddin – Blok Agung
Mbah Wali Marhasan – Sumber Kepuh
Kyai Thohir – Banyuwangi
Kyai Iskandar – Banyuwangi
Mbah Abdul Manan – Berasan
Datuk Abdul Rohim – Banyuwangi
Syaikh Mukhtar Syafaat Abdul Ghofur – Blok Agung

Batam
Datuk Abdulloh – Batam

Batang
Ki Ageng Gringsing – Gringsing

Bekasi
Mbah Toyyib – Kampungutan
K.H. Muhajirin – Kampung Baru
KH R Umar. (Mbah Guru Keneng) – Ceger
KH Noer Ali – Ujung Menteng

Blitar
Mbah Dimyati – Wlingi
Presiden Soekarno – Blitar Kota
Mbah Kyai Kholil – Nggembongan
Mbah Kyai Abd. Ghofur – Mantenan
Mbah Kyai Ahya’ – Srengat, Kunir
Mbah Imam Hambali bin Ahmad – Cemandi, Kunir

Bogor
Habib Alwi Al Attas – Empang
Habib Abdulloh bin Mukhsin Alathos (Kramat Empang)
Sayyidil Walid al Imam Alhabib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf,
Habib Mukhsin bin Habib Abdulloh
Habib Husain bin Habib Abdulloh
Habib Zein bin Habib Abdulloh
Habib Abubakar bin Habib Abdulloh
Syarifah Nur binti Habib Abdulloh
Habib Alwi bin Muhammad bin Tohir Alhaddad (murid Habib Abdulloh bin Mukhsin Alathos)
KH.Mbah Siban – Parung

Bojonegoro
Mbah Hamid M. (Minak Lelono) Padangan

Brebes
Mbah Ruby – Klampok Losari
Mbah Junaedi al Baghdadi – Randu Sanga

Cianjur
Ario Wiratnudatar – Cikundul W. Cikalong

Cilegon
Gunung Santri – Banjarnegara

Cirebon
Sunan Gunung Jati (Raden Syarif Hidayatulloh) – Astana Gunungjati
Syaikh Megelung – Karangkendal
Syaikh Datul Kahfi – Astana Gunung Jati
Mbah Imam Hanafi – Astana Gunung Jati
Pangeran Cakrabuana
Syaikh Nur Jati

Demak
Sunan Kalijaga (Raden Syahid) – Kadilangu Kota
Raden Fatah – Bintoro Kota
Mbah Kyai Abdul Hadi – Giri Kusumo Mranggen
Depok
Pejuang Islam Ratu Pembayun Putri Panembahan Senopati Mataram di Tapos Depok
Utari Sandijayaningsih Pembunuh Jendral JP Coen di tahun 1629, makamnya di Tapos Depok, beliau adakah cucu dari Roro Pembayun muridnya Pangeran Benawa Joko Tingkir
Garut
R. Kian Santang – Suci Godog Garut
Pangeran Papak – Garut

Gresik
Sunan Gresik (Syaikh Maulana Malik Ibrahim) – Jl. Malik Ibrahim Kota Gresik
Sunan Giri (Raden Ainul Yaqin) – Giri Kebomas
Sunan Prapen – Klangenan Kebomas
Gua Sunan Kalijaga – Gua Surowiti Panceng
Habib Abu Bakar – Jl. Kauman Gresik Kota
Nyai Siti Fatimah – Leran Manyar
Sunan Prapen – Klangonan Kebomas

Grobogan
Kyai Ageng Selo (Mbah Kholil) – Grobogan Purwodadi

Indramayu
Ki Buyut Tambi – Tambi Jatibarang

Jakarta
Habib Ali Al Habsy (Habib Kwitang) – Perempatan Senen, Kwitang Jakarta Pusat
Al-Habib Ahmad bin Alwi Al-Haddad (Habib Kuncung) – Jl. Rajawali I Pasar Minggu Jakarta Selatan
Pangeran Jayakarta – Pulogadung Klender Jakarta Timur
Pangeran Jayakarta – Jl. Jatinegara Kaum Jatinegara Jakarta Timur
Habib Husain – Luarbatang Pasar ikan Jakarta Utara
Habib Hasan bin Muhammad Al Hadad (Mbah Priok) – Koja, Terminal Peti Kemas Tanjung Priok Jakarta Utara
Habib Husein bin Abubakar Alaydrus – Jl. Luar Batang V Penjaringan Jakarta Utara
Habib Salim bin Sumair Al-Hadhromi (Pengarang kitab Safinah) – di bawah Mihrab Masjid Al-Ma’mur Tanah Abang Jakarta
Habib Usman bin Yahya – Duren Sawit
Al Habib Munzir Al Musawa – Jl. Rajawali I Pasar Minggu Jakarta Selatan
Uraian selengkapnya Ziarah Makam Wali di Jakarta

Jember
Kyai Abdul Aziz – Tempurejo
Mbah Kyai Siddiq – Condro
Habib Sholeh bin Muhsin – Tanggul

Jepara
Sultan Hadirin, Ratu Kalinyamat dan Sunan Jepara (Raden Abdul Jalil) – Mantingan Kota Jepara
Mbah Dimyati Syukri – Demeling Mlonggo
Makam Citrosomo – Makam Para Adipati/Bupati yang pernah memimpin Jepara. Terdapat makam keluarga besar R.A Kartini dan makam Habib Muhammad bin Abdurrahman Assegaf – Desa Sendang Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara.
Syaikh Siti Jenar – Desa Kelet Kecamatan Keling Kabupaten Jepara
Syaikh Jafar Sodiq Al Idrus (Yek Nde) – Jl. Goa Kencana Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara.
Mbah Roboyo – Desa Robayan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara
Datuk Gunardi – Desa Singorojo Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara
Habib Ali – Desa Pelemkerep Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara
Ronggo Kusumo – Desa Manyargading Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara
Syaikh Abu Bakar Bin Yahya – Pulau Panjang Kabupaten Jepara
Pangeran Syarif dan Mbah Jenggolo – Desa Saripan Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara
Mbah Sabilan Abdur Rahman – Kelurahan Demaan Jepara.
Mbah Datuk Kramat – Dekat Pasar Apung Kelurahan Demaan Jepara.
Ratu Bagus – Kelurahan Karang Kebagusan Jepara
Kyai Shobiburrohman (Mbah Shobib) dan H. Anwar Bin Kadam – Desa Menganti Kecamatan Kedung Jepara.
Mbah Mangun Sejati – Desa Bugel (belakang Masjid Bugel) Kecamatan Kedung Jepara.
Ki Gede – Pinggir kiri jalan raya Bangsri – Kembang
Kyai Ahmad Fauzan dan Kyai Amin Sholeh – Kecamatan Bangsri Jepara.
Syaikh Amir Hasan (Sunan Nyamplungan) – Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara
Mbah Sunan Pakis Aji (Habib Abdurrahman Al Idrus) – Desa Potroyudan Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara
Syaikh Habib Hasan bin Ibrahim Al Hasni – Desa Kuwasen Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara.
Kyai Nawawi dan Kyai Ibnu Sahil Nawawi (Mbah Sahil) – Desa Sinanggul Kecamatan Mlonggo Jepara.
Sayyid Ahmad Ali Kosim – Desa Sinanggul Kecamatan Mlonggo Jepara.

Jombang
Mbah As’ari – Mojoagung Jombang
Mbah Mursidin – Mojoagung Jombang
Mbah Alif – Mojoagung Jombang
Sayyid Sulaiman bin Dawud – Betek Mojoagung Jombang
Mbah Damanhuri Betek – Betek Mojoagung Jombang
Sunan Ngudung – Mojoagung Jombang
Mbah Kyai Romli Tamim – Peterongan Jombang
Kyai Hasyim Asy’ari – Tebuireng Jombang
KH. Abdurrahman Wahid Adhakil (Gus Dur) – Tebuireng Jombang
Mbah Kyai Amin – Bareng Jombang

Kalimantan
Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari
Syaikh Abu Musa Al Banjari – Kuantan Martapura Kalimantan Selatan
Syaikh M.Nafis
KH Muhammad Zaini (Guru Sekumpul)
Syaikh Muhammad Khattib – Sammbas
Datu Sanggul
Datu Ambulung
Datu Sanggu
Habib Basirih

Kediri
Syaikh Maulana Abdul Qodir Khoiri bin Isma’il Iskandariyah – Tambak Ngadi Mojo
Syaikh Maulana Abdulloh Sholih Istambul – Tambak Ngadi Mojo
Syaikh Maulana Abdulloh Sholih Istambul – Tambak Ngadi Mojo
Syaikh Muhammad Hirman Arruman – Tambak Ngadi Mojo
KH. Anis Ibrohim – Tambak Ngadi Mojo
KH. Ahmad Siddiq – Tambak Ngadi Mojo
Kyai Bani Askar – Tambak Ngadi Mojo
KH. Hamim Djazuli – Tambak Ngadi Mojo
KH. Imam Thoha – Tambak Ngadi Mojo
KH. Yasin Yusuf – Tambak Ngadi Mojo
Kyai Ma’ruf Alhafidh – Tambak Ngadi Mojo
KH. Muslim Manan – Tambak Ngadi Mojo
KH. Rohmad Zuber – Tambak Ngadi Mojo
M. Asmun’i – Tambak Ngadi Mojo
Nyai Hj. Mardliyah – Tambak Ngadi Mojo
KH. Muslim Manan – Tambak Ngadi Mojo
KH. Rohmad Zuber – Tambak Ngadi Mojo
M. Asmun’i – Tambak Ngadi Mojo
Mbah Kyai Imam Nawawi – Tambak Ngadi Mojo
Mbah Kyai Imam As’ari – Tambak Ngadi Mojo
Mbah Kyai Abdulloh Mun’im – Kemayan Mojo
Mbah Kyai Abd. Basyir – Kemayan Mojo
Mbah Kyai Abd. Hasyim – Kemayan Mojo
Habib Moh. Thohir Baabud – Pelem Mojo
Mbah Kyai Yahya – Baran Mojo
Mbah Kyai Imam Maki – Karangkates Mojo
Mbah Kyai Jazuli Usman – Ploso Mojo
Mbah Kyai Abdul Jalil (Joyo Ulomo) – Mojo
Mbah Kyai Abd. Jamal – Batokan Mojo
Mbah Mukhtar Abd. Hamid – Randulawang
Mbah Kyai Ma’sum – Randulawang
Mbah Kyai Abu Bakar – Bandarkidul
Mbah Kyai Mundir Bahri – Bandarkidul
Mbah Kyai Ali Ma’lum – Bandar Mlati
Mbah Kyai Abd. Majid – Kedunglo
Mbah Kyai Ma’ruf – Kedunglo
Mbah Kyai Marzuqi – Lirboyo
Mbah Kyai Mahrus Ali – Lirboyo
Mbah Kyai Abd Manaf Karim – Lirboyo
Mbah Kyai Ya’qub – Lirboyo
Mbah Sulaiman Washil – Setonogedong
Mbah Jumadilkubro – Mbetek
R. Syarifuddin Mangkuyudo – Mbetek
Jakfar Umaiyah Darmoyudo – Mbetek
Mbah Abdul Qodir – Setonogedong
Mbah Kyai Ageng Abdulloh Mursyad – Mrican Setonolandean
Mbah Kyai Dahlan – Mutih
Mbah Nyai Ujang Sholih – Mutih
Mbah Kyai Ihsan Nawawi bin Dahlan – Jampes Mutih
Gus Baji – Mutih
Mbah Kyai Abdulloh Umar – Sumberdringo
Mbah Kyai Badrussholih – Purwoasri
Kyai Zamroji – Kencong Pare
Mbah Hasan Muchyi – Kapurejo Pagu
Mbah Yasir – Kapurejo
Mbah Yai Ilyas – Kapurejo
Mbah Yai Muhammad Shodiq – Kapurejo
Mbah Qusairi – Kapurejo
Mbah Khozin – Bendo Pare
Mbah Chayatul Makky – Bendo Pare
Mbah Syarwani – Bendo Pare
Sunan Geseng – Kampung Dalem
Kyai Munif Djazuli -Ploso Mojo
Kyai Mahfudz Siraj -Ploso Kediri

Kendal
Sunan Katong – Kaliwungu
Sunan Bromo di Bebengan Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
Kyai Mandurorejo (Bupati Pekalongan I) Protomulyo Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal
Wali Gembyang di Patukangan Kota Kendal
Wali Joko di Komplek Masjid Agung Kendal
Wali Hadi di Komplek Masjid Agung Kendal
Pangeran Djoeminah di Kaliwungu
Tumenggung Mertowijoyo (Bupati Kendal VIII / Kyai Kendil Wesi) di Sukolilan Patebon Kendal
Sunan Abinowo di Pekuncen Pegandon
Kyai Asy’ari di Kaliwungu
Petilasan Krapyak di Jatirejo Ngampel Kendal
Pengeran Benowo di Pekuncen Pegandon Kendal

Kerawang
Syaikh Qurrotul’ain – Pulau Bata Wuadas
Singa Perbangsa – Leran Wuadas

Klaten
Khoiri Dawud – Sekawetan Tembayat
Sunan Bayat (Mbah Ihsan Nawawi) – Jabalekat Tembayat
Kyiai Sgeng Gribik – Jatinome
Kyai Dardiri (Raden Ronggo Warsito) – Palar

Kudus
Abu Hasan Syadli – Ngrejenu Dawe
Kaliyetno – Ternadi Dawe
Sunan Kudus (Raden Ja’far Shodiq) – Jl. Menara Kudus Kota
Sunan Muria (Raden Umar Said) – Colo/Muria Dawe
Mbah Kyai Arwani Amin – Kudus Kota
Mbah Kyai Telingsing

Kulonprogo
Sunan Geseng

Lamongan
Sunan Drajat (Raden Qosim) – Drajat Paciran
Maulana Ishak – Kemantren Paciran
Maulana Mansyur – Sendang Duwur Paciran
Mbah Deket (Sunan Lamongan) – Desa Deket Kecamatan Deket
Mbah Lamong (Rangga Hadi) – kota Lamongan
Sunan Sendang Duwur (Raden Nur Rahmat) – Desa Sendang Duwur Kecamatan Paciran
Pangeran Sedamargi – Mantup
Panembahan Agung Singodipuro – Dusun Badu, Desa Wanar Kecamatan Pucuk
Mbah Barang – Baturono Karangbinangun
Makam Santri di Tenggulun Paciran

;
Lampung
Raden Intan – Kalianda Lampung Selatan
Ratu Darah Putih – Penengahan Lampung Selatan
Haji A. Bakar – Suteng Teluk Betung Lampung Selatan
Haji Subana – Suteng Teluk Betung Lampung Selatan
Syaikh Ahmad Hasanudin – Kaki Gunung Rajabasa Kalianda Lampung Selatan
KH. Gholib – Tanggamus Lampung Selatan
Gajah Mada – Kota Gajah Lampung Tengah
Tubagus Ali Menggala – Tulang Bawang Lampung Utara
Lombok
Makam Batu Layar
Makam Loang Baloq
Makam Selaparang
Makam di Masjid Kuno Bayan Beleq
Makam Keramat Cemare
Makam Wali Nyatog
Uraian selengkapnya Ziarah Makam Di Lombok
Madiun
Mbah Anom Besyari – Grabahan Kuncen Caruban
Mbah Abiyoso – Pertapaan Ngukiran Awangrejo Caruban
Mbah Bagus Harun (Syaikh Basyariyyah) – Sewulan
Mbah Kanjeng bin Oemar – Banjarsari
Syaikh Abdurrohman/Syaikh Abdulloh – Slambur Geger
Syaikh Ahmad bin Muhammad – Jati Lawang Dolopo
Kyai M. Thohir Besyari – Kepuhbeluk Kebonsari
Syaikh Zainal Abidin – Jogodayuh Geger
Kyai Munirul Ikhwan – Kembangsawit Kebonsari
Mbah Chudlori – Setemon Kebonsari
Mbah Ali Rohmad – Rejosari Kebonsari

Madura
Mbah Basaniyah – Batu Ampar
Mbah Abu Syamsudin – Batu Ampar
Kyai Ahmad Joko Tole – Sumenep
Mbah Kyai Kholil – Bangkalan
Sayyid Yusuf – Sumenep
Sayyid Abdurrohman – Madura
Sayyid Syarifuddin – Bujuksara Bangkalan
Syarifah Ambami – Bangkalan
Sunan Cendana (Sayyid Zainal Abidin) – Kwanyar Sumenep
Syaikh Muhlis – Batu Ampar
Sayyid Usman – Pajegan Tamberu Pamekasan
Uraian selengkapnya Ziarah Wali Di Madura
Magelang
Syaikh Subakir – Puncak Gunung Tidar
Mbah Jogoreso – Muntilan
Syaikh Subakir – Tidar
Mbah Hasan As’ari – Mangli
Mbah Kyai Dalhar – Watucongol
Mbah Raden Santri – Gunung Pring
Mbah Ma’sum – Salaman
Mbah Kyai Abd. Hamid – Kajoran

Magetan
Mbah Baidlowi – Gunung Bancak Giri Purno

Makasar
Syaikh Yusuf Al Makasari (Pendiri Tarekat Khalwatiyah yusuf)

Malang
Mbah Dulngadim Baidowi – Ngantang
Kyai Zakaria (Mbah Njugo) – Gunung Kawi
Mbah Imam Sujono – Gunung Kawi
Ki Ageng Gribig – Madyopuro Malang
Mbah Mbatu Bumiaji – Batu Malang
Habib Abdul Qodir Bilfaqih – kompleks Makam Kasin
Al imam Al Qutub Sayidil Walid Al Habib Abdullah bin Abdulqodir Bil Faqih
KH. Ahmad Bahru Mafdlaluddin Shaleh Al-Mahbub Rahmat Alam – Sananrejo Turen

Mojokerto
Makam Troloyo Desa Sentono Rejo Kecamatan Trowulan Mojokerto
Mojoagung
Sayyid Sulaiman Basyaiban

Nganjuk
Syaikh Kyai Ageng Aliman Muhyiddin Fatah – Ngliman Sawahan
Mbah Fatkhur Rohman – Poleng Brebek
Mbah Mahfud Khoiri – Ampel Ngliman
Mbah Nur Kholifah – Sitores Sawahan
Amir Mahmud – Ngliman
Sayyid Abu Khoiri – Patihan Rowo Sawahan
Kyai Mustajab – Grompol Prambon
Mbah Kyai Zaenuddin – Mojosari
Syaikh Sulukhi – Wilangan
Mbah Kyai Hakim – Sekar Putih

Ngawi
Syaikh Maulana Muhammad Al-Misri – Gerih Kedungrejo I, Guyung, Ngawi
Syaikh Maulana Sahid Al-Mukti – Gerih Kedungrejo I, Guyung, Ngawi
Syaikh Maulana Sahid Al-Bakir – Gerih Kedungrejo I, Guyung, Ngawi
Syaikh Maulana Al-Ngalawi – Gerih Kedungrejo I, Guyung, Ngawi
Syaikh Maulana Ahmad Muhammad – Gerih Kedungrejo I, Guyung, Ngawi
KH. Muhammad Nursalim – Benteng Pendem Van Den Bosh

Pacitan
Mbah Mughofar – Manten

Palembang
Habib Abdurrahman bin Husin bin Hasan Maula Taqoh (Al-Idrus) – Pemakaman Tanah Tengkurep
Habib Muhammad Bin Yusuf Al Angkawi – Pemakaman Tanah Tengkurep
Habib Myuhammad bin Ali AL Haddad (Datuk Murni Al Haddad) – Pemakaman Tanah Tengkurep
Al Habib Aqil bin Alwi – Pemakaman Tanah Tengkurep
Habib Abdullah bin Aqil Al Mandihij – Pemakaman Tanah Tengkurep
Hubabah Syai Nisa Binti Abdullah Al Mandihij – Pemakaman Tanah Tengkurep
Habib Muhammad bin Ahmad Al Habsyi – Pemakaman Tanah Tengkurep
Habib Ibrahim bin Zain bin Yahya – Pemakaman Kambang Koci
Raden Ayu Aisyah Binti Sultan Mahmud Badarruddin I – Pemakaman Kambang Koci
Habib Abdurrahman bin Hasan Al Habsyi – Pemakaman Kambang Koci
Habib Abdurrahman bin Hasan Al Aidarus – Pemakaman Kambang Koci
Habib Syaikh bin Hasan Al Aidarus (Kyai Geding) – Pemakaman Kambang Koci
Habib Syaikh bin Ahmad bin Shahabudin – Pemakaman Kambang Koci
Habib Alwi bin Ahmad Al Kaf – Pemakaman Kambang Koci
Habib Muhammad bin Abdurrahman Al Munawar – Pemakaman Kambang Koci
Habib Ali bin Abdurrahman Al Munawwar – Pemakaman Kambang Koci
Habib Abdullah bin Salim Al Kaf – Pemakaman Kambang Koci
Habib Syaikh bin Alwi Al Kaf – Pemakaman Kambang Koci
Habib Sulaiman bin Abdullah Al Khirid – Pemakaman Kambang Koci
Sayyid Umar bin Ali Al Junaid – Pemakaman Kambang Koci
Habib Abdullah bin Ali Al Kaf – Pemakaman Kambang Koci
Sayyid Ali (Mangku Kusobo) – Pemakaman Kambang Koci
KH Abdul Hamid (Kyai Merogan)
KH Abdullah Azhari (Kyai Pedatuan)
Syaikh Abdul Somad Falembani
KH Zen Syukri
KH Umar Thoyib
Sayyid Al Allamah Abdurrahman (Jaya Wijaya) – Pemakaman Kambang Koci

Pasuruan
Mbah Abdul Hamid – Jl. Abdul Hamid Pasuruan Kota
Guru Bangil Syarwani Abdan al Banjar
Sayid Arif – Segoropuro
Habib Ja’far bin Syaikhon Assegaf – Pasuruan
Sayyid Sanusi – Pasuruan
Syaikh Hasan Bashri – Pasuruan

Pati
Syaikh Ahmad Mutamakin – Kajen Margoyoso
Syaikh Jangkung – Landoh Kayen
Sunan Prawoto – Sukolilo Prawoto
Mbah Kyai Ronggo Kusumo – Ngemplak Margoyoso
Kyai Ageng Giringan – Pundenrejo Tayu
Kyai Sholeh Amin – Tayu
Habib Alwy Ahmad Ba’alawy – Pungel
Habib Mahdum Al-Athos Pati
Habib Abdurrohman Ba’alawy – Banyutowo Dukuh Seti Pati

Pekalongan
Habib Ahmad – Sapuro
Habib Hasyim Bin Yahya – Sapuro

Pemalang
Mbah Haji Nur Asnawi – Muga Bating Walang Songo
Mbah Bantar Bolang
Syaikh Pandan Jati
Syaikh Maulana Syamsudin
Kyai Ahmad M. Abdulloh – Muga Bating Walang Songo

Ponorogo
Bethoro Katong – Ponorogo
Mbah Kyai Ageng Mohammad Hasan Besyari – Tegalsari Jetis
Mbah Hasan Anom – Jetis
Mbah Kyai Zarkasi – Gontor
Mbah Kyai Sahal – Gontor

Probolinggo
Mbah Nur Hasan – Genggong

Purwodadi
Joko Tarub – Tarub Ngantru
Ki Ageng Selo – Selo Ngantru
Mbah Ganjur Siroyuddin – Nggubuk

Purwokerto
Syaikh Mahdum Ali – Ranji Kebumen
Syaikh Abdul Malik
Purbalingga
Mbah Wali Perkasa di Desa Pekiringan, Kec. Karangmoncol
Rembang
Mbah Imam – Setumbun Sarang
Sayid Hamzah – Nglapan Sedan
Mbah Imam – Setubun Sarang
Mbah Sambu Dekto – Lasem
Mbah Kyai Ma’sum – Lasem
Mbah Abdurrohman Basaiwan – Lasem

Semarang
Mbah Sholeh – Gunung Berguto
Sunan Katong – Kali Wungu Kendal
Mbah Musyafak – Kali Wungu Kendal
Mbah Sholeh Darat – Bergoto Pajang Kota Semarang

Serang
Tabib Dawud – Warungkondang

Sidoarjo
KH. Ali Mas’ud (Gus Uet) – Pagerwojo
Mbah Muntoho bin Zarkasi – Krian
Dewi Sekardadu
Sayyid Ibrahim Al Jaelani (Mbah Jenggot) dan Mbah Bongoh – Bungurasih Dalam / Tengah, Waru
Sayyid Hasan Madinah (Putra Sayyid Arief Segoropuro, Keponakan Sayyid Sulaiman, saudara kandung dari Sayyid Ali Akbar) – Bohar, Sepanjang

Solo
Kyai Syarif – Kedung Gudel Kenep
Mbah Hadi Wijoyo (Joko Tingkir) – Pajang
Ki Ageng Anis – Lawean
Haji Sirod – Pajang

Sragen
Pangeran Samodro – Gunung Kemukus Sumber Lawang

Subang
R. Wanayasa Manganti – Sukamandi Subang

Sumatra
Syaikh Burhanudin – Padang Panjang Pariaman Sumatra Barat
Syaikh Abdul Wahab Lubis ( [Pondok Pesantren Darul Ulum – Muaramais Kotanopan Mandailing Natal, Sumatra Utara
Syaikh Ibrahim Al Khalidi – Kumpulan Bonjol Sumatra Barat

Sumenep
Syaikh Yusuf – Raasa Kali Anget Tlangu
Joko Tole – Saasa Tlangu

Surabaya
Sunan Ampel (Raden Rohmatulloh) – Ampel Semampir
Mbah Sonhaji – Ampel Semampir
Mbah Sholeh – Ampel Semampir
Sunan Bungkul – Darmo Wonokromo
Sayyid Mansyur – Pasar Turi
Kyai Djazuli bin Mursad – Pasar Turi
Abu Hasan – Menanggal
Maulana A. bin Karimah – Kembang Kuning
Sunan Boto Putih – Surabaya

Surakarta
Hadi Wijoyo – Pajang Lawean

Tasikmalaya
Syaikh Ahmad – Patroman Pangandaran
Mbah Abdul Muhyiddin – Saparwadi Pamijahan
Syeikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad (Abah Sepuh)
Syeikh Ahmad Sohibul Wafa Ta’jul Arifin (Abah Anom)

Tegal
Raden Purabaya – Kramat
Mbah ki Gede Sebayu
Mbah Panggung
Sunan Amangkurat I.
Pangeran Purbaya.
Pangeran Hanggawana.
Pangeran Benowo.
Mbah Semedo.
Habib Muhammad bin Thohir Al-Haddad
Syaikh Armiya bin Kyai Kurdi
KH Said bin Syaikh Armiya

Trenggalek
Mbah Badowi – Gunung Cilik Durenan
Mbah Begawan Turesmi – Santren
Mbah Abd. Hamid – Ngantru
Mbah Mas’ut Barean – Panggul
Mbah Boedowi Hudoyono – Gunung Cilik Nggador
Mbah Yahudo – Nglorok Pacitan Trenggalek
Mbah Mesir – Semarum Durenan
Mbah Nur Muzdalifah – Santren
Mbah Nur Kholifah – Sumber Karangan
Kyai Ahmad Yunus – Gunung Cilik Kamulan

Tuban
Sunan Bonang (Raden Makhdum Ibrohim) – Kutorejo Kota Tuban
Syaih Abdul Jabar – Nglirip Singgahan
Sunan Geseng – Gesing Semanding
Syaikh Ibrohim Asmoroqondi – Gesik Harjo Palang
Mbah Mahmudin As’ari – Bejagung Semanding
Mbah Abdul Jabbar – Nglirip Singgahan
Mbah Punjul – Nglepon Jatirogo

Tulungagung
Kyai Abd. Fatah Hasan Tholabi – Mk. Mangunsari
Mbah Noeryahman – Mk. Bakalan
Mbah Doel ‘Adhim – Botoran
Mbah Manshur Tsani – Tawangsari
Kyai Moh. Syarif – Majan
Mbah Hasan Mimbar – Majan
Mbah Langkir – Winong
Mbah Khusen – Mk. Kedung Singkal
Mbah Hasan Ahmad Joyo Diningrat – Ngadirogo Sumber Gempol
Mbah Kyai Ageng Patmo Dilogo – Ngadirogo Sumber Gempol
Mbah Kyai Ageng Mohammad Mesir – Ngadirogo Sumber Gempol
Habib Ahmad bin Salim Al-Muhdhor – Sumber Gempol
Mbah Maddhali – Tawangsari
Mbah Abdul Aziz bin Taruno – Sumur Warak Ngunut
Mbah Sholeh Faruq / Mbah Wironadi – Ngunut
Mbah Basyaruddin – Kalangbret Srigading
Mbah Mansoer – Bancaan Mojosari Kalangbret
Kyai Abd. Hamid bin Ahmad – Sumput B. Rejo
Mbah Ghozali – Kauman Kalangbret
Mbah Mustaham – Bancaan Kalangbret
Imam Hambali bin Rohmad – Karangwaru
Mbah Kyai Mustaqim – Kauman
Mbah Hasan Mimbar – Kauman Karangbret
Sunan Kuning / Imam Hanafi / Zainal Abidin – Macan Bang Gondang
Mbah Abu Sujak – Cepean Sembung
Mbah Hasan Anom As’ari – Kali Turi
Mbah Jauhari Mahmud – Notorejo
Mbah Abdulloh Fatah (Surontani) – Tanggung Boyolangu
Mbah Mundir Madrawi – Campurdarat
Mbah Raden Fatah bin Qosim – Bedalem
Mbah Toermudi bin Munir – Bedalem
Mbah Abu Yusak bin Rokib – Bangunmulyo Pakel
KH. Dimyati – Campurdarat
Sayyid Mursad – Campurdarat
Guru Wali (Nurhidayatulloh) – Popoh
Mbah Mahmud bin Tohir – Bangunmulyo Pakel
Abu Hasan bin Rowi – Bangunmulyo Pakel
Syaikh Wahyuddin Baidlowi – Pojok Ngantru
Mbah Zarkasi bin Mahmud – Gadingan Sembung
Mbah Kurdi bin Hudoyono – Tanijayan Bolorejo
Mbah Maulana – Klampisan Gondang
Mbah Hasan Anom – Keboireng Besuki
Mbah Syarqowi / Mbah Witono – Ngujang Tulungagung
Romo Yai Mustakim
Romo Yai Abdul Jalil Mustakim
Mbah Santri Tulungagung

Tapanuli
Syaikh Mahmud di Makam Papan Tinggi
Makam Mahligai Dengan 215 Makam
Makam Syaikh Abdul Gani Harahap
Makam Kramat Jiret Mertuah
Uraian selengkapnya Ziarah Makam Wali Di Tapanuli

Yogyakarta
Syaikh Maulana Maghribi – Parangtritis Parangkusumo Bantul
Sutowijoyo (Pangeran Senopati) – Kota Gede
I.M Sujono (HB. Awal) – Imogiri
Mbah Jemadikubro – Gunung Dorgo Kali Urang
Sultan Agung – Imogiri
Syeikh Ahmad Al-Maghrobi – Jati Anom
Mbah Kyai Ashari – Lempuyangan
Mbah Kyai Munawir – Krapyak
Mbah Nuriman – Mlangi
Kyai Ahmad Dardiri – Lempuyangan

Para pengunjung yang budiman, apabila masih ada ulama dan wali yang belum tercantum dalam daftar tersebut di atas, silahkan tambahkan dengan mengisi komentar.
Sumber : https://plus.google.com/107129383166990533546/posts/Hdt3zBdSPsg

Nasehat untuk kalian yang suka pacaran


.   人
. (___)
. ┃口┃
. ┃口┃السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الل وَبَرَكَاتُهُ 
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
. ┃口┃
. ┃口┃.      人.            
. ┃口┃. .-:'''"''";-.  人
. ┃口┃(*Hijrahku*))(__)
  ┃ - ┃║∩∩∩║. |口||┃
. ┃┃┃┃┃┃┃┃┃┃. |三||

Selamat Berpacaran dan 
Berakhir pekan bagi Umat yang Menjalankannya

SEGENAP setan yang bergentayangan di jagad raya mengucapkan selamat berpacaran dihari Minggu bagi umat yang menjalankannya. 

Semoga amal zina Anda diterima oleh Iblis di Neraka Jahanam.
Para setan yang baik hati dan 
tidak sombong, 
mengikhlaskan apabila pegiat pacaran sedekah syahwat di ruang terbuka, mau berpelukan hingga saling raba-raba,
peluk cium
itu adalah hak Anda. 
Tetapi 
Kalau sampai kebablasan dan hamil di luar nikah, 
Janganlah cuma setan yang dihujat sedemikian rupa. 
Sebab seharusnya kalian semua tahu bahwa pacaran itu mendekatkan diri pada zina.

Saat mendengar kata zina  
hal pertama yang pasti  terpikirkan adalah perbuatan seksual yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang belum terikat oleh ikatan pernikahan. 
Namun sebenarnya yang dimaksud dengan zina adalah segala perbuatan yang di lakukan dan mengandung unsur zina.

Kalau begitu  perbuatan apa saja yang masuk kedalam macam-macam zina?  
Sebuah hadits dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasullullah SAW telah bersabda yang artinya:
“kedua mata itu bisa melakukan zina, 
kedua tangan itu(bisa) melakukan zina, 
kedua kaki itu(bisa) melakukan zina. Dan kesemuanya itu akan dibenarkan atau diingkari oleh alat kelamin”.
(Hadis sahih diriwatkan oleh Imam Bukhari dan Ibnu Muslim dari Ibnu Abbas dan Abu Hurairah). 

Dan“Setiap bani Adam mempunyai bagian dari zina, 
maka kedua matapun berzina,dan zinanya adalah melalui penglihatan, dan kedua tangan berzina, 
zinanya adalah menyentuh. 
Kedua kaki berzina, 
zinanya adalah melangkah-menuju perzinahan. 
Mulut berzina, zinanya adalah mencium.
Hati dengan keinginan dan berangat-angan. 
Dan kemaluannya lah yang membenarkan atau menggagalkannya.” 
(Hadis riwayah Bukhari)

Dari hadits- hadits diatas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa jenis zina 
Yaitu:
1.      Zina Mata
2.      Zina Tangan
3.      Zina kaki
4.      Zina mulut
5.      Zina hati

1)      Zina Mata
Adalah zina yang dilakukan saat muslim/muslimah memandang lawan jenisnya, menatap matanya dan berlama-lama bertatapan dengannya.

2)     Zina Tangan
Adalah zina yang dilakukan oleh dua orang yang bergandengan tangan dengan yang bukan mahramnya.

3)      Zina kaki
Yaitu zina yang terjadi saat salah seorang muslim/muslimah melangkahkan kakinya menuju perzinahan.

3)     Zina Mulut
zina ini tidak hanya saat muslimin/muslimah berciuman dengan yang bukan mahramnya tapi  juga saat seorang muslimin/muslimah membicarakan lawan jenisnya.

4)      Zina Hati
Hampir sama dengan pikiran, yaitu saat muslim/muslihan berangan-angan atau memikirkan tentang lawang jenisnya.
Memang, kelima zina ini termaksud macam-macam zina kecil 
Namun, jangan pernah menyepelekan hal-hal kecil karena dari hal kecil akan  menuju hal yang besar. 
Ya, macam-macam zina kecil inilah yang akan memberangkatkan kita menuju zina yang besar.

Allah Ta’ala berfirman :

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; 
Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. 
Dan suatu jalan yang buruk.”
(QS. Al Isro’ [17] : 32)

memandang lawan jenis...?
Dari Jarir bin Abdillah, 
beliau mengatakan :

سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى.

“Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang cuma selintas (tidak sengaja). 
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku agar aku segera memalingkan pandanganku.” 
(HR. Muslim no. 5770)
Faedah dari menundukkan pandangan, sebagaimana difirmankan Allah dalam surat An Nur ayat 30 
(yang artinya) 
“yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka” yaitu dengan menundukkan pandangan akan lebih membersihkan hati dan lebih menjaga agama orang-orang yang beriman. 
Inilah yang dikatakan oleh 
Ibnu Katsir 
–semoga Allah merahmati beliau- ketika menafsirkan ayat ini. –Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk menundukkan pandangan sehingga hati dan agama kita selalu terjaga kesuciannya-

Allah Memerintahkan kepada Wanita untuk Menutup Auratnya
Allah Ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, 
karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 
(QS. Al Ahzab [33] : 59)

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: 
“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” 
(QS. An Nuur [24] : 31).

Berdasarkan tafsiran Ibnu Abbas, Ibnu Umar, dan Atho’ bin Abi Robbah bahwa yang boleh ditampakkan adalah wajah dan kedua telapak tangan. 

Agama Islam Melarang Berduaan dengan Lawan Jenis
Dari Ibnu Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِى مَحْرَمٍ

“Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali jika bersama mahromnya.” (HR. Bukhari, no. 5233)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أَلاَ لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ لاَ تَحِلُّ لَهُ ، فَإِنَّ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ ، إِلاَّ مَحْرَمٍ

“Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya syaithan adalah orang ketiga di antara mereka berdua kecuali apabila bersama mahromnya. 
(HR. Ahmad no. 15734. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan hadits ini shohih ligoirihi)

Jabat Tangan dengan Lawan Jenis Termasuk yang Dilarang
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. 
Zina kedua telinga dengan mendengar. 
Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). 
Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” 
(HR. Muslim no. 6925)

Semoga bermanfaat

*آمين.. آمين.. آمين يَآرَبْ العالمين*

https://www.facebook.com/groups/181676972194121/

*Silahkan bagikan dan*
*Share Saudara Hijrahku*     
      
*"Barang siapa yang menunjukkan (mengajak) suatu kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala yang sama seperti orang yang melakukan kebaikan tersebut"*

Semoga kita diberkahi oleh 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala...

*آمين.. آمين.. آمين يَآرَبْ العالمين*
ْ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ
في العالمين إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ

Kisah KHADIJAH Setiap kali saya membaca kisah ini air mataku tak terbendung


KHADIJAH

Tak Tahan Air Mata, Banyak Yang Menangis Membaca Kisah Khadijah (Istri Rasulullah) ini

Khadijah Memang Wanita Istimewa

DUA PERTIGA (2/3) wilayah Makkah adalah milik Siti Khadijah, istri pertama Rasulullah SAW. Ia wanita bangsawan yang menyandang kemuliaan dan kelimpahan harta kekayaan. Namun ketika wafat, tak selembar kafan pun dia miliki. Bahkan baju yang dikenakannya di saat menjelang ajal adalah pakaian kumuh dengan 83 tambalan.

“Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba,” bisik Khadijah kepada Fatimah sesaat menjelang ajal. “Yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa digunakan menerima wahyu untuk dijadikan kain kafanku. Aku malu dan takut memintanya sendiri”.

Mendengar itu Rasulullah berkata, “Wahai Khadijah, Allah menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga”.

Siti Khadijah, Ummul Mu’minin (ibu kaum mukmin), pun kemudian menghembuskan nafas terakhirnya dipangkuan Rasulullah. Didekapnya sang istri itu dengan perasaan pilu yang teramat sangat. Tumpahlah air mata mulia Rasulullah dan semua orang yang ada di situ.

Dalam suasana seperti itu, Malaikat Jibril turun dari langit dengan mengucap salam dan membawa lima kain kafan.

Rasulullah menjawab salam Jibril, kemudian bertanya, “Untuk siapa sajakah kain kafan itu, ya Jibril?”

“Kafan ini untuk Khadijah, untuk engkau ya Rasulullah, untuk Fatimah, Ali dan Hasan,” jawab Jibril yang tiba-tiba berhenti berkata, kemudian menangis.

Rasulullah bertanya, “Kenapa, ya Jibril?”
“Cucumu yang satu, Husain, tidak memiliki kafan. Dia akan dibantai, tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan,” jawab Jibril.

Rasulullah berkata di dekat jasad Khadijah, “Wahai Khadijah istriku sayang, demi Allah, aku tak kan pernah mendapatkan istri sepertimu. Pengabdianmu kepada Islam dan diriku sungguh luar biasa. Allah Mahamengetahui semua amalanmu. Semua hartamu kau hibahkan untuk Islam. Kaum muslimin pun ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini juga darimu. Namun begitu, mengapa permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban!?”

Tersedu Rasulullah mengenang istrinya semasa hidup.

Khadijah

Dikisahkan, suatu hari, ketika Rasulullah pulang dari berdakwah, beliau masuk ke dalam rumah. Khadijah menyambut, dan hendak berdiri di depan pintu, kemudian Rasulullah bersabda, “Wahai Khadijah, tetaplah kamu di tempatmu”.

Ketika itu Khadijah sedang menyusui Fatimah yang masih bayi. Saat itu seluruh kekayaan mereka telah habis. Seringkali makanan pun tak punya, sehingga ketika Fatimah menyusu, bukan air susu yang keluar akan tetapi darah. Darahlah yang masuk dalam mulut Fatimah r.a.

Kemudian Rasulullah mengambil Fatimah dari gendongan istrinya, dan diletakkan di tempat tidur. Rasulullah yang lelah sepulang berdakwah dan menghadapi segala caci-maki serta fitnah manusia itu lalu berbaring di pangkuan Khadijah hingga tertidur.

Ketika itulah Khadijah membelai kepala Rasulullah dengan penuh kelembutan dan rasa sayang. Tak terasa air mata Khadijah menetes di pipi Rasulullah hingga membuat beliau terjaga.

“Wahai Khadijah, mengapa engkau menangis? Adakah engkau menyesal bersuamikan aku?” tanya Rasulullah dengan lembut. 
Dahulu engkau wanita bangsawan, engkau mulia, engkau hartawan. Namun hari ini engkau telah dihina orang. Semua orang telah menjauhi dirimu. Seluruh kekayaanmu habis. Adakah engkau menyesal, wahai Khadijah, bersuamikan aku, Muhammad?" lanjut Rasulullah tak kuasa melihat istrinya menangis.

“Wahai suamiku, wahai Nabi Allah. Bukan itu yang kutangiskan," jawab Khadijah.
"Dahulu aku memiliki kemuliaan. Kemuliaan itu telah aku serahkan untuk Allah dan RasulNya. Dahulu aku adalah bangsawan. Kebangsawanan itu juga aku serahkan untuk Allah dan RasulNya. Dahulu aku memiliki harta kekayaan. Seluruh kekayaan itupun telah aku serahkan untuk Allah dan RasulNya”.

"Wahai Rasulullah, sekarang aku tak punya apa-apa lagi. Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini. Wahai Rasulullah, sekiranya nanti aku mati sedangkan perjuanganmu belum selesai, sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah lautan, sekiranya engkau hendak menyeberangi sungai namun engkau tidak memperoleh rakit atau pun jembatan, maka galilah lubang kuburku, ambillah tulang-belulangku, jadikanlah sebagai jembatan bagimu untuk menyeberangi sungai itu supaya engkau bisa berjumpa dengan manusia dan melanjutkan dakwahmu”.

"Ingatkan mereka tentang kebesaran Allah. Ingatkan mereka kepada yang hak. Ajak mereka kepada Islam, wahai Rasulullah”.

Di samping jasad Siti Khadijah, Rasulullah kemudian berdoa kepada Allah. “Ya Allah, ya Ilahi Rabbiy, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijahku, yang selalu membantuku dalam menegakkan Islam. 
Mempercayaiku pada saat orang lain menentangku. Menyenangkanku pada saat orang lain menyusahkanku. Menenteramkanku pada saat orang lain membuatku gelisah”.

Rasulullah pun tampak sedih. “Oh Khadijahku sayang, kau meninggalkanku sendirian dalam perjuanganku. Siapa lagi yang akan membantuku?”
“Aku, ya Rasulullah!” sahut Ali bin Abi Thalib.
jawab ,menantu Rasullulah..
.
.
.
.
.

Barakallahu fiikum

Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2292325447668587&id=100006734623741

AIR MATA RASULULLAH MENETES KARNA KEJADIAN INI......


Air mata Rasulullah Menetes karena kejadian ini...

MENCURI UANG ANAK SENDIRI

Seorang lelaki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan Ayahnya yg Menghabiskan uang miliknya tanpa meminta izin terlebih dahulu kepadanya.

Rasulullah Saw Memanggil ayah orang itu ke hadapan beliau. Ketika lelaki jompo itu datang dengan tertatih-tatih bersandar pada tongkatnya, Rasulullah Saw bertanya:

Betulkah kau mengambil uang anakmu tanpa seizinnya?

Wahai Nabi Allah.
???,”
lelaki itu menangis,
“ketika aku kuat dan anakku lemah,
ketika aku kaya dan dia miskin,
aku tidak membelanjakan uangku kecuali utk memberi makan kepadanya, bahkan terkadang aku membiar kan diriku kelaparan asalkan dia bisa makan

Sekarang aku telah tua dan lemah sementara anakku tumbuh kuat.
Aku telah jatuh miskin sementara anakku menjadi kaya.
Dia mulai menyembunyikan uangnya dariku.

Dahulu aku menyediakan makan untuknya tapi sekarang dia hanya menyiapkan makan untuk dirinya. Aku tak pernah seperti dia memperlakukan aku.

Jika saja aku masih sekuat dulu, aku masih akan merelakan uangku untuk dia.

Ketika mendengar hal ini, air Mata Rasulullah SAW jatuh berlinang seperti untaian mutiara menimpa janggutnya yang suci

“Baiklah,.!!!!”
Rasulullah Saw berkata:, “Habiskan seluruh uang anakmu sekehendak hatimu. Uang itu milikmu…”

Saudara-saudaraku,

Apakah orang tua Anda masih hidup??
Ingat, surga Anda ada di bawah telapak kaki mereka. Mungkin kesempatan Anda untuk berbakti kepada mereka tidak begitu lama lagi. 
Sangat dianjurkan Anda yang tinggal jauh dari orang tua,
pulanglah.....
Temui dan pandang wajah mereka dgn penuh cinta yang tulus, karena boleh jadi wajah itu tidak akan lama lagi menghilang dari pandangan Anda untuk selama-lamanya..

Apabila Mereka Masih Hidup Bagi Anda yg Belum Bisa Bahagiain Maka Segeralah Bahagiakan Mereka Sebelum Anda Tidak Bisa Bahagiain Mereka Lagi..!!

Dalam sebuah riwayat, dikisahkan ada seorang lelaki tua berjalan-jalan di tepi sungai, lalu melihat anak kecil sedang mengambil wudhu’ sambil menangis.

Lelaki tua itupun bertanya, “Wahai anak kecil kenapa kamu menangis?”

Anak kecil itu menjawab, “Wahai Kakek, saya telah membaca al-Qur’an hingga sampai kepada ayat yang berbunyi,
“Yaa ayyuhal ladziina aamanuu quu anfusakum… (yang artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jagalah olehmu sekalian akan dirimu)
Saya menangis sebab saya takut akan dimasukkan ke dalam api neraka.”

Berkata lelaki tua itu, “Wahai Nak, janganlah kamu merasa takut. Sesungguhnya kamu terpelihara, dan kamu tidak akan dimasukkan ke dalam api neraka.”

Anak kecil itu menjawab lagi, “Wahai Kakek, Anda adalah orang yang berakal. Tidakkah Anda lihat kalau orang menyalakan api maka yang pertama kali diletakkan adalah ranting-ranting kayu yang kecil dahulu, baru kemudian diletakkan ranting-ranting yang besar?
Jadi tentulah saya yang kecil ini akan dibakar lebih dahulu sebelum orang dewasa.”

Berkata orang tua itu, sambil menangis, “Sesungguhnya anak kecil ini lebih takut kepada neraka daripada orang dewasa… Maka bagaimanakah keadaan kami nanti?”

Demi Allah, Pencipta hidup dan mati, berkehendak mencegah dan memberi, memuliakan atau menghinakan diri, melimpahkan kekuasaan atau mencabutnya tanpa kompromi, cintailah siapa yang ingin kau cintai, sesungguhnya kau akan berpisah dengannya tanpa peduli.

Akhir-akhir ini, kematian membangunkanku dari mimpi, memecutku berkali-kali.

Berapa banyak tetesan air mata berderai, mengantarkan setiap mayat yang terkulai.

Sungguh kusaksikan ketidakberdayaan di setiap sisi.

Wahai manusia, kemanakah kau akan pergi?

Apakah yang kau cari?

Puaskah kau dengan megahnya rumah di bumi?

Banggakah kau dengan tunggangan yang kau beli?

Muliakah kau dengan jabatan duniawi?

Amankah kau dengan sahabat, kerabat, anak dan istri?

Berapa banyak manusia wanita dan lelaki, dulu hidup tegak berdiri, dan memiliki jati diri. Saat ini, hilang ditebas mati. Terkubur dalam tanah yang gelap dan sunyi, sempit dan sepi.

Berapa banyak manusia yang dulu gagah dan berotot besi, namun menggigil gelisah dan lemah lunglai, saat terdengar denting maut berbunyi.

Berapa banyak mereka yang dulu dielu-elukan, dipuja dan dipuji, lalu menjadi hina tak berarti, saat dijemput mati.

Maha Tinggi Allah, lagi Maha Suci.

Anak, sahabat, istri, dan dokter tak mampu menolong atau memberi. Tangan mereka sangat lemah untuk menarik kembali umur yang telah dilalui, atau menambahnya walau hanya sehari.
Mati akan membawanya pergi, tanpa ada yang menemani.
Maut akan menjerumuskannya ke perut bumi sendiri.

Mereka yang hidup beramal baik dan menghindari segala duri, akan kembali dengan indah lagi berseri.

Namun yang berhati busuk dan lalai, berada dalam siksa, pedih, sakit yang tak pernah berhenti.

Kembali ….. kembali ke jalan Sang Pembawa Wahyu yang Suci, Muhammad yang berbudi.
Allahumma Shalli ala sayyidinaa Muhammad wa alaa aalihi wa shahbihi.

Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1657355071223314&id=100008465112097


*APA ITU IHDAD DALAM MASA IDDAH?*

Pertanyaan:
Assalamu’alaikum Ustadz, dua minggu yang lalu saya baru ditinggal mati oleh suami saya. Kakak saya bilang, dalam masa iddah saya harus ihdad. Sebenarnya, saya masih belum faham dengan ihdad tersebut. Lalu, apa juga faedah dari ihdad? 

Jawaban:
Wa’alaikumussalam Wr. Wb. 
Ihdad adalah kewajiban bagi seorang istri yang ditinggal mati suaminya untuk tidak berdandan dan menggunakan wewangian serta keluar dari rumah kecuali karena keperluan yang mendesak. Haram bagi siapapun untuk melamar wanita tersebut selagi masih dalam masa ihdad dan tidak sah jika menikahinya.

Berbarengan dengan ihdad adalah iddah. Iddah adalah masa menantinya seorang istri untuk tidak menikah lagi setelah dicerai atau ditinggal mati suaminya. Hukum ihdad adalah wajib selama masa iddah karena meninggalnya suami. Yaitu selama  4 bulan 10 hari  bagi wanita yang tidak punya kandungan. Bagi wanita yang sedang mengandung ihdadnya sesuai dengan masa iddahnya yaitu  sampai melahirkan sang bayi. Tidak ada ihdad bagi wanita yang menjalani iddah karena dicerai dalam Mazhab Syafi’i yang dikukuhkan.

Hikmah dari ihdad adalah untuk menjaga kemuliaan suami agar wanita tersebut bisa dengan mudah menyempunakan masa iddahnya dan agar tertutup pintu keinginan bagi kaum laki-laki untuk meminangnya selagi dalam masa ihdad. Sebab meminang wanita dalam masa ihdad hukumnya haram. Akan tetapi yang lebih penting  bagi kita adalah mematuhi perintah Allah ini baik kita tahu hikmahnya atau tidak.

Ada 5 hal yang harus ditinggalkan oleh wanita yang berada dalam masa ihdad dan haram jika melanggarnya, yaitu:
1) Keluar rumah. Tidak diperkenankan keluar rumah kecuali untuk keperluan  yang mendesak yang tidak bisa diwakilkan atau tidak ada yang menolongnya.
2) Tidak boleh mengenakan baju dandan, akan tetapi hendaknya dengan pakaian wajar yang tidak mencolok sebagai dandanan.
3) Tidak boleh mengenakan perhiasan, baik emas / perak atau yang lainya.
4) Tidak boleh mengenakan wewangian  dengan bermacam-macam modelnya.
5) Tidak boleh menghiasi badannya seperti dengan celak dan pewarna rambut.

Diperkenankan bagi wanita dalam masa ihdad untuk menemui tamu laki-laki seperti menemui tamu dan kerabat yang ikut berbela sungkawa atau  tamu untuk transaksi jual beli selagi di dalam rumahnya, asal tidak berduaan dan memenuhi 5 hal tersebut di atas dan dengan bahasa yang wajar dalam suasana terhomat dan menutup aurat. Wallahua’lam bish-shawab.

------------------------------------------------
Dapatkan kumpulan tanya jawab bersama Buya Yahya dalam buku :
Buya Yahya Menjawab
Informasi : 082127812592
-------------------------------------------
Sampaikan kepada yang lain, Rosulullah Saw bersabda yang artinya :
“Barang siapa yg menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya” (HR. Imam Muslim)

Sumber : https://t.me/buyayahyamajelisalbahjah

Hukum merayakan ulang tahun dengan meniup lilin menurut islam



#STOP TIUP LILIN SEKARANG JUGA ... !!!

#Jangan ajari anak-anak kalian merayakan hari kelahirannya dengan acara tiup lilin. Apalagi mengajari mereka agar berdoa meminta sesuatu sebelum meniup lilin "INI DOSA BESAR"
#Dan kalian orang-orang yang sudah dewasa, muslim dan berakal jangan kamu membawa kesesatan bagi anak-anak/adik-adik kalian.
#Bagi yang muslim "STOP TIUP LILIN" sekarang juga ... !!!

Meniup lilin sembari memanjatkan doa untuk setahun yang akan datang. Ini adalah bentuk pemujaan agama Majusi yang menyembah api. Ini bertentangan dengan ajaran Islam yang mengajarkan hanya memohon kepada Allah Swt. Dengan demikian, jika seorang muslim melakukan tradisi diatas, berarti telah melakukan dua dosa besar, sesuai hadits:

Rasulullah Saw bersabda: “Jauhilah tujuh dosa besar”.
Mereka bertanya: “Apa saja wahai Rasulullah?”.
Rasulullah Saw menjawab: “Mempersekutukan Allah, melakukan praktik sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan kebenaran, makan riba, makan harta anak yatim, lari dari perang dan menuduh perempuan baik-baik berbuat zina”. (HR. al-Bukhari).

Adapun mensyukuri nikmat Allah Swt bernama kelahiran, maka itu merupakan suatu kewajiban , kelahiran adalah satu dari sekian banyak nikmat yang diberikan Allah Swt, oleh sebab itu nikmat kelahiran mesti disyukuri. Dalam sebuah hadits disebutkan:

Rasulullah Saw ditanya tentang puasa hari Senin? Beliau menjawab: “Hari itu aku dilahirkan, hari itu aku diangkat menjadi Rasul, atau, hari itu wahyu diturunkan kepadaku”. (HR. Muslim).

Menuru hadits ini, ada tiga alasan mengapa Rasulullah Saw berpuasa setiap hari Senin sebagai ungkapan syukur kepada Allah Swt, satu diantaranya adalah mensyukuri nikmat kelahiran. Jika demikian, maka Rasulullah Saw tidak hanya mensyukuri nikmat kelahiran setahun sekali, bahkan seminggu sekali.

Disamping syukur, hari kelahiran dimaknai dengan mengingat dan introspeksi diri bahwa umur bukan hadiah, akan tetapi umur adalah amanah yang kelak akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Allah Swt:

“Kaki anak Adam akan tetap berdiri pada hari kiamat di sisi Tuhannya, hingga ia ditanya tentang lima hal: umurnya kemana ia habiskan? masa mudanya kemana ia gunakan, hartanya darimana ia peroleh dan kemana ia gunakan, apa yang telah ia amalkan dari ilmunya”. (HR. at-Tirmidzi).

Umur adalah ujian, dengan memberikan umur sesungguhnya Allah Swt sedang menguji apakah dengan umur itu hamba-Nya beramal atau tidak: “Dia yang telah menciptakan kematian dan kehidupan, untuk menguji kamu, siapa diantara kamu yang paling baik amalnya”. (Qs. al-Mulk [67]: 2).

Jika kita masih hidup saat ini, maka sesungguhnya kita sedang diuji oleh Allah Swt apakah kita dapat membuktikan bahwa umur itu untuk mewujudkan amal terbaik.

#Ustadz Abdul Somad, Lc. MA
#Quote Hijrah

Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=346771765750211&id=330278340732887

Copyright @ 2013 zeinblogger.