Halaman

AIR MATA RASULULLAH MENETES KARNA KEJADIAN INI......


Air mata Rasulullah Menetes karena kejadian ini...

MENCURI UANG ANAK SENDIRI

Seorang lelaki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan Ayahnya yg Menghabiskan uang miliknya tanpa meminta izin terlebih dahulu kepadanya.

Rasulullah Saw Memanggil ayah orang itu ke hadapan beliau. Ketika lelaki jompo itu datang dengan tertatih-tatih bersandar pada tongkatnya, Rasulullah Saw bertanya:

Betulkah kau mengambil uang anakmu tanpa seizinnya?

Wahai Nabi Allah.
???,”
lelaki itu menangis,
“ketika aku kuat dan anakku lemah,
ketika aku kaya dan dia miskin,
aku tidak membelanjakan uangku kecuali utk memberi makan kepadanya, bahkan terkadang aku membiar kan diriku kelaparan asalkan dia bisa makan

Sekarang aku telah tua dan lemah sementara anakku tumbuh kuat.
Aku telah jatuh miskin sementara anakku menjadi kaya.
Dia mulai menyembunyikan uangnya dariku.

Dahulu aku menyediakan makan untuknya tapi sekarang dia hanya menyiapkan makan untuk dirinya. Aku tak pernah seperti dia memperlakukan aku.

Jika saja aku masih sekuat dulu, aku masih akan merelakan uangku untuk dia.

Ketika mendengar hal ini, air Mata Rasulullah SAW jatuh berlinang seperti untaian mutiara menimpa janggutnya yang suci

“Baiklah,.!!!!”
Rasulullah Saw berkata:, “Habiskan seluruh uang anakmu sekehendak hatimu. Uang itu milikmu…”

Saudara-saudaraku,

Apakah orang tua Anda masih hidup??
Ingat, surga Anda ada di bawah telapak kaki mereka. Mungkin kesempatan Anda untuk berbakti kepada mereka tidak begitu lama lagi. 
Sangat dianjurkan Anda yang tinggal jauh dari orang tua,
pulanglah.....
Temui dan pandang wajah mereka dgn penuh cinta yang tulus, karena boleh jadi wajah itu tidak akan lama lagi menghilang dari pandangan Anda untuk selama-lamanya..

Apabila Mereka Masih Hidup Bagi Anda yg Belum Bisa Bahagiain Maka Segeralah Bahagiakan Mereka Sebelum Anda Tidak Bisa Bahagiain Mereka Lagi..!!

Dalam sebuah riwayat, dikisahkan ada seorang lelaki tua berjalan-jalan di tepi sungai, lalu melihat anak kecil sedang mengambil wudhu’ sambil menangis.

Lelaki tua itupun bertanya, “Wahai anak kecil kenapa kamu menangis?”

Anak kecil itu menjawab, “Wahai Kakek, saya telah membaca al-Qur’an hingga sampai kepada ayat yang berbunyi,
“Yaa ayyuhal ladziina aamanuu quu anfusakum… (yang artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jagalah olehmu sekalian akan dirimu)
Saya menangis sebab saya takut akan dimasukkan ke dalam api neraka.”

Berkata lelaki tua itu, “Wahai Nak, janganlah kamu merasa takut. Sesungguhnya kamu terpelihara, dan kamu tidak akan dimasukkan ke dalam api neraka.”

Anak kecil itu menjawab lagi, “Wahai Kakek, Anda adalah orang yang berakal. Tidakkah Anda lihat kalau orang menyalakan api maka yang pertama kali diletakkan adalah ranting-ranting kayu yang kecil dahulu, baru kemudian diletakkan ranting-ranting yang besar?
Jadi tentulah saya yang kecil ini akan dibakar lebih dahulu sebelum orang dewasa.”

Berkata orang tua itu, sambil menangis, “Sesungguhnya anak kecil ini lebih takut kepada neraka daripada orang dewasa… Maka bagaimanakah keadaan kami nanti?”

Demi Allah, Pencipta hidup dan mati, berkehendak mencegah dan memberi, memuliakan atau menghinakan diri, melimpahkan kekuasaan atau mencabutnya tanpa kompromi, cintailah siapa yang ingin kau cintai, sesungguhnya kau akan berpisah dengannya tanpa peduli.

Akhir-akhir ini, kematian membangunkanku dari mimpi, memecutku berkali-kali.

Berapa banyak tetesan air mata berderai, mengantarkan setiap mayat yang terkulai.

Sungguh kusaksikan ketidakberdayaan di setiap sisi.

Wahai manusia, kemanakah kau akan pergi?

Apakah yang kau cari?

Puaskah kau dengan megahnya rumah di bumi?

Banggakah kau dengan tunggangan yang kau beli?

Muliakah kau dengan jabatan duniawi?

Amankah kau dengan sahabat, kerabat, anak dan istri?

Berapa banyak manusia wanita dan lelaki, dulu hidup tegak berdiri, dan memiliki jati diri. Saat ini, hilang ditebas mati. Terkubur dalam tanah yang gelap dan sunyi, sempit dan sepi.

Berapa banyak manusia yang dulu gagah dan berotot besi, namun menggigil gelisah dan lemah lunglai, saat terdengar denting maut berbunyi.

Berapa banyak mereka yang dulu dielu-elukan, dipuja dan dipuji, lalu menjadi hina tak berarti, saat dijemput mati.

Maha Tinggi Allah, lagi Maha Suci.

Anak, sahabat, istri, dan dokter tak mampu menolong atau memberi. Tangan mereka sangat lemah untuk menarik kembali umur yang telah dilalui, atau menambahnya walau hanya sehari.
Mati akan membawanya pergi, tanpa ada yang menemani.
Maut akan menjerumuskannya ke perut bumi sendiri.

Mereka yang hidup beramal baik dan menghindari segala duri, akan kembali dengan indah lagi berseri.

Namun yang berhati busuk dan lalai, berada dalam siksa, pedih, sakit yang tak pernah berhenti.

Kembali ….. kembali ke jalan Sang Pembawa Wahyu yang Suci, Muhammad yang berbudi.
Allahumma Shalli ala sayyidinaa Muhammad wa alaa aalihi wa shahbihi.

Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1657355071223314&id=100008465112097

Copyright @ 2013 zeinblogger.